Ingatan,
merupakan keajaiban istimewa yang diberikan Tuhan bagi manusia. Setidaknya
terdapat 2,5 petabyte kapasitas memori otak manusia, Itulah yang mereka katakan
dalam buku. Aneh memang, untuk mengingat sedikit kenangan indah saja susah
untuk menemukan didalamnya, lebih banyak hal pahit untuk dikenang. Tidak banyak
yang istimewa, mungkin benar amnesia kanak-kanak merupakan cara Tuhan bagaimana
harusnya seseorang dapat melupakan kepahitan.
Masa lalu, harusnya menyisakan
memorial Indah bagi setiap orang. Namun tidak, fase itu adalah fase yang kurang
menyenangkan. Bukan karena memiliki keluarga yang broken home, lingkungan zona
merah, paceklik berkepanjangan, maupun krisis. Namun hal ini akan terus menjadi
gejolak dan pertanyaan mengapa kepahitan ini terus menghantui tanpa tahu sebab.
Mungkin amnesia adalah cara terbaik untuk melupakan kepahitan ini.
Gejolak batin yang terus tumbuh dan
membelah didalam pikiran. Rasa sakit seolah menghilangkan tumpukan memori indah, luapan emosi terus terbendung
semakin menjadi tanpa tahu kapan fase ini akan mengalami klimaks. Apa yang
salah? Apa yang terjadi. Mungkin dibanding segelintir orang kita masih lebih
beruntung. Namun seolah merasa hidup tidak adil, hidup ini menyedihkan, kacau,
suram dan akan berujung dengan kepahitan tiada henti. Seolah dia tahu, rodanya akan
terus berada dibawah, anak panahnya tidak akan pernah tepat sasaran dan jiwanya
seolah akan hilang. Gejolak ini akan terus berlangsung, tanpa tahu kapan akan
berakhir.
Banyak emosi yang ingin diluapkan
kepada dunia, sedih, marah, kacau, haru, perasaaan yang selama ini jelas tercermin
diwajah yang begitu sinis dan kaku. Jelas perlakuan buruk dari lingkungan
menjadi pengaruh yang kuat dan menjadi dalil atas raut yang disampaikan pada
dunia. Mungkin, harusnya amnesia kanak-kanak adalah anugrah dari Tuhan yang
harusnya dapat menghilangkan kepahitan hidup seseorang.
Ya, amnesia kanak-kanak, kadang
yang dibutuhkan adalah hal seperti ini. Bahkan ahli saraf pun masih bingung
mengapa amnesia kanak-kanak bisa terjadi. Dari momen paling dramatis dalam
hidup, hari lahir, sampai langkah pertama, kata-kata pertama, makanan pertama,
dimana sebagian besar orang tidak bisa mengingat apa-apa dari tahun pertamanya.
Tidak logika memang, otak bayi
adalah spons yang bisa menyerap informasi baru, jadi kenapa butuh waktu yang
lama untuk mengingat memori pertama, bukan kah seharusnya itu terekam jelas.
Bahkan untuk menjelaskan hal ini, menjadi obsesi bagi Sigmun Freud, seorang
bapak psikoterapis yang kebingungan selama beberapa tahun lamanya mencari
jawaban akan hal ini, ya amnesia kanak-kanak.
Seperti sebuah spons, dan membentuk
700 koneksi saraf baru setiap detiknya dan menajamkan kemampuan berbahasa
sampai bisa membuat iri seorang polygot atau orang yang bisa menguasai banyak
bahasa. Maka satu dalil yang muncul amnesia ini terjadi karena proses alami
melupakan berbagai pengalaman yang kita miliki sepanjang hidup. Kadang hal
inilah yang kita butuhkan sekarang, untuk melupakan setiap kepahitan hidup.
Kekosongan dalam rekaman kehidupan
ini membuat seolah kepahitan juga akan hilang pada titik tertentu, namun tidak,
tetap saja hal-hal seperti ini akan terkenang mungkin sampai tua, atau bahkan
sampai mati. Tidak butuh untuk menjadi profesor, tidak butuh menjadi ahli,
mengapa amnesia kanak-kanak terjadi. Satu yang saya tahu, jelas rasa lah yang
membuat ingatan itu hilang atau tidak akan hilang. Ya, rasa ibarat sebuah bumbu
yang akan menentukan tingkat seberapa besar kita mengenang sesuatu hal. Rasa
sakit yang dalam, umumnya hal inilah yang akan tersimpan lama. Yang dibutuhkan
seharusnya adalah, bagaimana menghilangkan rasa dari kepahitan ini tanpa harus
menghilangkan kenangan didalamnya. Mungkin amnesia kanak-kanak adalah cara yang
tepat, tapi sayangnya Tuhan tidak menggubris hal ini bagi orang yang sudah
dewasa.
“Layaknya
roda yang berputar, begitu juga kehidupan. Kadang dibawah, kadang diatas.
Kehidupan mungkin berlalu biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa. Tapi
jalani saja, setiap orang mempunyai garis waktu masing-masing.”
0 Komentar