Kehidupan
merupakan seleksi alam yang tidak terelakkan, orang saling sikut-sikutan,
jatuh-menjatuhkan, dan seolah berusahan menjadi puncak dari rantai makanan.
Tidak salah memang, seleksi alam akan terus berlangsung, bagi yang tidak mampu
beradaptasi dengan sendirinya akan melemah bahkan menghilang. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan akan
membutuhkan persaingan untuk menggapai hal itu, menjadi pemuncak rantai
makanan.
Lantas,
akankan menjadi puncak dari rantai makanan akan membawa pada kebahagiaan,
apakah jika terlahir dari rahim yang sempurna, keluarga yang kaya akan membawa
pada kebahagiaan absolut, atau lantas hidup hanyalah peristiwa stagnan yang
terus akan berjalan. Peristiwa yang memang sudah diatur, plot dan alur yang
sudah ada, apakah ketetapan hidup itu memang sudah ada? Atau akankah kehidupan
itu akan mengalir layaknya pion dalam catur yang digerakkan oleh Tuhan tanpa
tahu siapa yang akan memenangkannya di akhir.
Ya,
memang betul, hal ini sudah diatur sejak awal, takdir telah mengatur kehendak
atas apa yang akan terjadi seterusnya. Namun sejatinya hidup tidak akan pernah
stagnan, perubahan sosial tidak mengenal adanya kata stagnan, karena manusia
tidak akan pernah berhenti berubah dan akan terus berevolusi seiring waktu.
Seolah nafsu lah yang akan melawan takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan. Ya,
nafsu, nafsu membuat manusia menjadi lemah, nafsu juga bisa membuat manusia
menjadi kuat. Nafsu seolah menjadi tameng bagi orang untuk melawan takdir. Banyak
yang tidak sadar, nafsu lah yang membuat hasrat bagi setiap orang untuk terus
dapat berjuang hidup dan bertahan. Seringkali nafsu lah yang menjadikan manusia
bertindak sesukanya, mengesampingkan norma untuk menggapai setiap keinginan,
hasrat yang menggebu tanpa tahu mana yang baik dan buruk. Seolah nafsu adalah
kumpulan dari rasa sakit yang ada akibat ketentuan takdir yang tidak adil yang
diciptakan oleh Tuhan. Ya, mungkin memang benar, nafsu, hasrat akan menjadi
senjata paling mematikan untuk melawan takdir. Setidaknya ini adalah jawaban
paling dekat yang bisa menyelamatkan kita dari gejolak bagaimana ujung dari kehidupan
ini. Nafsu akan menjadi napas baru untuk melawan takdir, hal inilah yang harus
diyakini tanpa harus tahu apakah ini benar atau salah. Hasrat akan mengubah
alur dan plot dari cerita ini, selain takdir, terimakasih Tuhan telah
menciptakan nafsu, hasrat, dan keinginan yang bisa jadi menjadi penentu dimana
kehidupan kita akan berakhir.
“Mungkin
dunia memang tidak menginginkanmu, tapi ketahuilah hasrat adalah senjata paling
mematikan untuk melawan takdir.”
0 Komentar